Makanya selama ini saya selalu resah.
Berlatih yoga khususnya asana, seolah-olah memberikan minyak pada persendian tubuh.
lbarat mesin, bekerjanya menjadi lebih lancar.
Tubuh tetap terjaga seimbang, kokoh, lentur, peredaran darah ke seluruh organ tubuh lancar.
Termasuk ke bagian kepala.
Diasah dengan latihan asana tertentu (Shirsasana, berdiri dengan kepala di bawah - red.), problem lemahnya daya ingat, gampang lupa, menjadi teratasi.
Itulah yang saya alami Setelah sekitar enam bulan berlatih rutin, melakukan gerakan yang saya banggakan (karena tak setiap orang mampu melakukannya: Shirsanana, berdiri dengan kepala di bawah) prob- lem sakit kepala saya hilang.
Pikiran saya terasa lebih segar, tidak cepat lupa, dan tidur pun menjadi pulas.
Perubahan lain yang saya rasakan, lho...kok saya menjadi punya waktu ngobrol dengan saudara-saudara.
Bahkan saya jadi bisa bercanda dengan mereka.
Wiwid, adik yang berbeda usia delapan tahun dengan saya akhirnya mengatakan bahwa saya telah berubah, tak sering membentak-bentak dan melototin dia lagi.
Hingga kini, pada usia mendekati 'kepala empat', saya merasakan bahwa yoga sudah menjadi kebutuhan saya.
Sebagaimana dengan makan, saya melakukan yoga dengan tertib setiap hari.
Pagi hari, begitu bangun tidur saya melakukan Suryana- maskara (ucapan selamat pada matahari, red.), yaitu 12 step gerakan yang intinya sebagai latihan peregangan otot/pemanasan sebelum memulai segala kegiatan sepanjang hari.
Latihan sekitar 0 menit ini sudah menjadi bagian sarapan saya.
Siang dan sore hari saya melakukan yoga, minimal sejam sehari. Pengobatan alternali Selain makin terampil secara fisik, secara saya diajari memupuk rasa sayang, berdamai, dan sayang kepada sesama makhluk Tuhan.
Secara otomatis, yoga mengajarkan saya cinta alam, karena dari latihan asana (olah postur tubuh) kam memperagakan gerakan binatang.
Misalnya, postur kobra, anjing, kucing, pohon, dan sebagainya, Dengan demikian, kami terbawa agar selalu menghargai dan menghormati makhluk-makhluk ciptaan-Nya itu Sudah sekitar lima tahun saya menjalani hidup tanpa makan daging, makan telur, dan minum susu Makanlah seperti raja, jangan sembarang makan.
Berjalan Eat like a king, walk like a lion, sleep like a beg- gar-begitu salah satu ajaran yoga.
Barangsiapa yang menjalankan yoga, semestinya dia berperilaku seperti dengan dada membusung tegap, serta bisa tidur dengan mudah, di mana saja.
itu.
Makanlah seperti raja, artinya jangan asal makan tetapi hanya memakan makanan pilihan, yaitu menu vegetarian.
Berjalan seperti singa dengan dada membusung, tegap mencerminkan rasa percaya diri.
Tidur bisa di mana saja, maksudnya tidur dengan mudah.
Dengan meditasi yang saya lakukan, maka problem sulit tidur yang saya derita selama bertahun- tahun akhirnya musnah.
Yoga, 'Mengendalikan' Saya Yoga seolah-olah membuka cakrawala pergaulan saya.
Selain berguru pada Mr.
Sekitar lima bulan saya bolak-balik Jakarta-Bandung untuk berguru pada beliau Makin lama mempelajari yoga, semakin jauh pengembaraan saya.
Bersama-sama rekan-re beragama Budha, kadang saya ikut bermeditas dalam kuil mereka.
Ketika berjalan-jalan di Bangkok saya sempatkan keluar-masuk vihara juga u bermeditasi bersama biksu setempat.
78 0 Saya merasa lebih menjadi manusia saat bergabung dengan berlatih meditasi di kelompok Brahma Kumaris.
Saya bis menghargai manusia apa adanya.
Terkikis sudah label, golongan, umur, agama, dan sebagainya Saya merasakan penajaman konsentrasi dari meditasi Viphasana yang saya ikuti di Candi Mendut Jawa Tengah.
Di sana, selama sebelas hari kami dibimbing oleh rahib Budha bermeditasi secara nonstop Hanya diselingi makan sekadarnya dan kami harus menanggalkan segala atribut, golongan, bahkan agama sekali pun.
Berlatih yoga khususnya asana, seolah-olah memberikan minyak pada persendian tubuh.
lbarat mesin, bekerjanya menjadi lebih lancar.
Tubuh tetap terjaga seimbang, kokoh, lentur, peredaran darah ke seluruh organ tubuh lancar.
Termasuk ke bagian kepala.
Diasah dengan latihan asana tertentu (Shirsasana, berdiri dengan kepala di bawah - red.), problem lemahnya daya ingat, gampang lupa, menjadi teratasi.
Itulah yang saya alami Setelah sekitar enam bulan berlatih rutin, melakukan gerakan yang saya banggakan (karena tak setiap orang mampu melakukannya: Shirsanana, berdiri dengan kepala di bawah) prob- lem sakit kepala saya hilang.
Pikiran saya terasa lebih segar, tidak cepat lupa, dan tidur pun menjadi pulas.
Perubahan lain yang saya rasakan, lho...kok saya menjadi punya waktu ngobrol dengan saudara-saudara.
Bahkan saya jadi bisa bercanda dengan mereka.
Wiwid, adik yang berbeda usia delapan tahun dengan saya akhirnya mengatakan bahwa saya telah berubah, tak sering membentak-bentak dan melototin dia lagi.
Hingga kini, pada usia mendekati 'kepala empat', saya merasakan bahwa yoga sudah menjadi kebutuhan saya.
Saya bis menghargai manusia apa adanya
la seolah sudah menjadi makanan saya.Sebagaimana dengan makan, saya melakukan yoga dengan tertib setiap hari.
Pagi hari, begitu bangun tidur saya melakukan Suryana- maskara (ucapan selamat pada matahari, red.), yaitu 12 step gerakan yang intinya sebagai latihan peregangan otot/pemanasan sebelum memulai segala kegiatan sepanjang hari.
Latihan sekitar 0 menit ini sudah menjadi bagian sarapan saya.
Siang dan sore hari saya melakukan yoga, minimal sejam sehari. Pengobatan alternali Selain makin terampil secara fisik, secara saya diajari memupuk rasa sayang, berdamai, dan sayang kepada sesama makhluk Tuhan.
Secara otomatis, yoga mengajarkan saya cinta alam, karena dari latihan asana (olah postur tubuh) kam memperagakan gerakan binatang.
Misalnya, postur kobra, anjing, kucing, pohon, dan sebagainya, Dengan demikian, kami terbawa agar selalu menghargai dan menghormati makhluk-makhluk ciptaan-Nya itu Sudah sekitar lima tahun saya menjalani hidup tanpa makan daging, makan telur, dan minum susu Makanlah seperti raja, jangan sembarang makan.
Berjalan Eat like a king, walk like a lion, sleep like a beg- gar-begitu salah satu ajaran yoga.
Barangsiapa yang menjalankan yoga, semestinya dia berperilaku seperti dengan dada membusung tegap, serta bisa tidur dengan mudah, di mana saja.
itu.
Makanlah seperti raja, artinya jangan asal makan tetapi hanya memakan makanan pilihan, yaitu menu vegetarian.
Berjalan seperti singa dengan dada membusung, tegap mencerminkan rasa percaya diri.
Tidur bisa di mana saja, maksudnya tidur dengan mudah.
Dengan meditasi yang saya lakukan, maka problem sulit tidur yang saya derita selama bertahun- tahun akhirnya musnah.
Yoga, 'Mengendalikan' Saya Yoga seolah-olah membuka cakrawala pergaulan saya.
Selain berguru pada Mr.
Saya bis menghargai manusia apa adanya
Sharma, saya juga banyak dibimbing oleh Bapak Yoga Murti (kini berdomisili di Bandung), seorang ahli yoga.Sekitar lima bulan saya bolak-balik Jakarta-Bandung untuk berguru pada beliau Makin lama mempelajari yoga, semakin jauh pengembaraan saya.
Bersama-sama rekan-re beragama Budha, kadang saya ikut bermeditas dalam kuil mereka.
Ketika berjalan-jalan di Bangkok saya sempatkan keluar-masuk vihara juga u bermeditasi bersama biksu setempat.
78 0 Saya merasa lebih menjadi manusia saat bergabung dengan berlatih meditasi di kelompok Brahma Kumaris.
Saya bis menghargai manusia apa adanya.
Terkikis sudah label, golongan, umur, agama, dan sebagainya Saya merasakan penajaman konsentrasi dari meditasi Viphasana yang saya ikuti di Candi Mendut Jawa Tengah.
Di sana, selama sebelas hari kami dibimbing oleh rahib Budha bermeditasi secara nonstop Hanya diselingi makan sekadarnya dan kami harus menanggalkan segala atribut, golongan, bahkan agama sekali pun.
Comments
Post a Comment